Danau Biru Cigaru, Cisoka : Belitung Ala-Ala di Kabupaten Tangerang
Awal tahun di 2017 ini langsung
diisi dengan kegiatan jalan-jalan. Kali ini saya akan bercerita perjalanan saya
menuju tempat heits di Kabupaten Tangerang yaitu Danau Biru Cigaru yang
terletak di Kampung Cigaru, Desa Cisoka, Kabupaten Tangerang. As a proud warga
Banten, saya tergerak berkunjung ke tempat ini karena menjadi perbincangan
hangat citizen Banten pada umumnya serta citizen Tangerang Raya pada khususnya.
Ya, tempat ini naik daun dengan kekuatan bulan akan menghukummu, eh bukan deng.
Tempat ini naik daun berkat bantuan henpon jadul cekrek cekrek upload alias
media sosial.
Bagi saya, hari libur harus diisi
dengan hal-hal yang berfaedah seperti tidur misalnya. Namun tidak dengan hari
kedua di bulan januari ini. Pagi hari langsung dimulai mencuci dan menjemur
pakaian. Maklum, status saya kali ini sebagai anak kos selama libur natal dan
tahun baru. Jadi, mencuci siapa takut? Kegiatan ini ditutup dengan menjemur
pakaian dan selesai pukul 11.30. Lalu saya mesti apalagi dong? Mandi udah, cuci
+ jemur juga udah, beberes apalagi. Tiba-tiba ide random pun muncul untuk
berkunjung Ke Danau Biru Cigaru hahaha.
How to Get There?
Berikut adalah tata cara atau
langkah-langkah yang mestik kalian lalui untuk menuju tempat ini. Harap diperhatikan
ya gaes, saya menggunakan moda transportasi CommuterLine untuk menuju kesana. Bagi
yang menggunakan moda transportasi roda dua dan empat, silahkan menggunakan
maps atau waze ya, dijamin nyampe kok.
- Naik CommuterLine
Untuk menuju
Danau Biru ini kalian dapat menggunakan commuterline kemudian turun di Stasiun
Tigaraksa. Yang patut diingat, gunakanlah commuterline dengan tujuan akhir
Stasiun Maja karena kalo naik commuterline tujuan Serpong/Parung Panjang nanti
ga sampai tujuan dong. Buat kalian yang dari arah
Duri/Manggarai/Depok/Bogor/Bekasi/Jakarta Kota dapat menuju ke Stasiun Tanah
Abang terlebih dahulu dan menunggu di peron Jalur 5 atau 6.
Selain
commuterline, Stasiun Tigaraksa dapat juga ditempuh dengan menggunakan KA Lokal
tujuan Rangkasbitung (dengan relasi Angke – Rangkasbitung PP, tidak berhenti di
Stasiun Tanah Abang, Jurangmangu, Rawabuntu)
Untuk kemudahan
kalian, unduh aplikasi KRL Access di HP untuk mengetahui jadwal keberangkatan
commuterline. Rata-rata, commuterline tujuan Maja tersedia setiap satu jam
sekali. Setelah sampai di Stasiun Tigaraksa, selanjutnya kalian harus . . . .
- Naik Angkot
Angkot Balaraja - Adiyasa |
Ya, kalian mesti
naik angkot untuk sampai ke Danau Biru. Untuk menemukan angkot ini, kalian
harus berjalan kaki terlebih dahulu keluar stasiun kemudian ke kiri menelusuri
pintu keluar stasiun sampai menemui pintu perlintasan kereta kemudian berjalan
lah ke arah kanan. Kalian langsung menemui sesosok Indomaret disitu. Nah posisi
angkot putih – biru tosca ini persis di seberang Indomaret. Jangan kaget ya,
disini kalian bakal melihat truk-truk besar lalu lalang di jalan yang tidak
terlalu lebar itu. Jarak dari stasiun menuju pangkalan angkot ini saya kira
tidak lebih dari 300 meter. Angkot ini
memiliki rute Balaraja – Adiyasa, cukup membayar Rp. 5.000 untuk sampai di
depan gang SMAN 8 Tangerang. Iya, nanti bilang sama si aa supir minta diturunin
di SMAN 8 ya, tinggal nyebrang deh masuk jalan itu. Setelah turun lantas?
- . Jalan kaki
Namanya juga
anak jalan sejati (baca: Traveler Gembel) yang memiliki prinsip kalo bisa jalan
ngapain naik angkutan? Akhirnya saya jalan kaki setelah turun angkot. Jarak yang
ditempuh untuk menuju TKP sekitar 2 KM atau kira-kira jalan santai sekitar
15-20 menit. Santai versi saya loh ya. Ikuti saja jalannya, kalo kalian jalan
atau naik motor ketika ada pertigaan pertama, langsung ke kiri. Patokannya kalian
akan melewati masjid, setelah itu ikuti jalan aspal saja kemudian melewati SMAN
8 Tangerang dan terus ikuti jalan sampai kalian melihat banner bertuliskan
selamat datang di Danau Biru. Dari situ? Masih jalan lagi dong. Ikuti saja
jalan tersebut niscaya kalian akan sampai ke tujuan.
Ini Shortcutnya, pertigaan pertama ambil kiri |
Sebenarnya ada
biaya retribusi untuk masuk ke tempat ini. Mengenai biayanya, saya kurang paham
karena pejalan kaki tidak dipungut biaya.
Biaya retribusi dikenakan untuk pengendara mobil dan motor saja. Ketika mendekati
lokasi, ada semacam pos yang dijaga oleh pemuda lokal untuk biaya retribusi
tersebut.
Kalau kalian
tidak mau jalan kaki seperti saya, kalian bisa naik ojek dari turun angkot tadi
menuju danau biru kemudian membayar Rp. 10.000 – Rp. 15.000/1 kali jalan,
begitu pula sebaliknya (menurut ibu pedagang di lokasi). Atau jika kalian pergi
rombongan, bisa saja carter angkot untuk mengantar pergi-pulang dari stasiun. Untuk
harga, tergantung dari keahlian negosiasi kalian tentunya
Warung Jajanan |
Di lokasi Danau
Biru, kalian bisa foto-foto sesuka hati tetapi tetap harus hati-hati ya jangan
sampai keasikan foto terus malah tercebur di danau itu. Terdapat 3 danau galian
di tempat ini, tetapi menurut saya danau yang paling bagus itu yang berada di
tengah. Warna birunya sangat jernih. Dari kejauhan nampak juga beberapa orang
sedang memancing di danau ini. Kalau haus atau lapar, tenang saja. Banyak warung-warung
yang menyediakan jajanan ala kadarnya untuk menghilangkan rasa dahaga ataupun
lapar.
Ps : Selain bisa
foto kece, saya bahagia karena di hari yang panas itu, saya bisa nyeruput 2 gelas es jeruk makan jeruk +
ngemilin keripik singkong pedes kaya macaroni nganuh itu.
keripik singkong ituh pikset kalo di bandung endes ya ndreee
BalasHapusendes pisan pokoknyah
HapusSendirian ndre? #eh
BalasHapusiya dong bahahaha
HapusKereeeeennnnnnnnn
BalasHapusaaakkk ada KD aaakkk
Hapus