Jalan Kaki di Magelang

Magelang tidak hanya punya Candi Borobudur. Magelang juga punya tempat lain yang asik untuk dikunjungi. Dengan berjalan kaki, saya mengunjungi beberapa tempat di Kota Magelang. Berbekal peta yang saya dapatkan dari toko oleh-oleh Gethuk Trio, berikut tempat-tempat yang saya kunjungi :

  • Museum Kamar Pengabdian Pangeran Diponegoro

Guratan Jari Pangeran Diponegoro
Sudah lama sekali saya tidak ke tempat ini, saking lamanya saya lupa kapan pernah ke tempat ini. Pernah suatu ketika mampir untuk berkunjung, karena sudah sore ternyata sudah tutup. Setelah sekian belas tahun, akhirnya saya bisa ke tempat ini lagi. Setelah mendapatkan tumpangan dari tetangga yang lewat depan rumah tante dan nenek, kebetulan arah nya melewati tujuan saya juga. Wah rejeki ya, bisa dapat tebengan tinggal duduk manis sampai tujuan. Masuk ke dalam kawasan Karesidenan saya sempat ditanya sama petugas keamanan, tujuannya mau kemana lalu saya bilang mau mengunjungi Museum Diponegoro. Dia bercerita penjaga museum nya belum datang jadi disuruh menunggu terlebih dahulu. Sambil menunggu, saya pun ngobrol-ngobrol dengan si bapak petugas keamanan. Memang sih, saya datang ke lokasi pukul 9 pagi dan hari sabtu. Sebenarnya saya tidak tahu jam operasional museum ini, begitupun dengan harga tiket masuknya karena saya hanya mengisi buku tamu. 
Kursi Perundingan

Banyak barang peninggalan milik Pangeran Diponegoro masih ada disini, mulai dari keramik, senjata, bale tempat sholat, lukisan tentang keadaan pada masa itu, silsilah Pangeran Diponegoro kursi, hingga pakaian yang ukurannya sangat besar itu. 








Jubah
Di kursi yang dilapisi kaca, kalian akan bisa melihat guratan bekas jari Pangeran Diponegoro yang menahan amarah ketika merasa tertipu pada saat melakukan perundingan oleh Belanda. Tidak hanya di dalam ruangan, pemandangan di luar kamar pun sangat indah. Karena dulunya di tempat ini dijadikan tempat pemantauan terhadap musuh karena posisi yang lebih tinggi. Meriam – meriam peninggalan Belanda pun masih jelas terpajang di sudut-sudut tempat ini. Oh iya, di depan lokasi kamar museum juga suka dijadikan tempat resepsi loh. Dengan bangunan ala joglo dan pemandangan malam Magelang arah ke Sungai Progo membuat suasana lebih syahdu. Buat kalian yang ingin tau tentang wujud Pangeran Diponegoro yang sering disebutkan di buku pelajaran sejarah, bisa banget kesini. Bapak penjaga museum yang ramah akan menjelaskan banyak hal yang bakal menambah pengetahuan kalian tentang Pangeran Diponegoro. Alamat lengkap Museum ini berada di Jl. Pangeran Diponegoro No. 1 Magelang, atau lebih dikenal dengan Gedung Eks Karesidenan Kedu/Bakorwil. Di dalam kawasan ini pula terdapat museum BPK RI, sayang ketika kesana museum ini tutup. 

Selesai dari sini, saya lanjut berjalan kaki menuju taman bermain kebanggaan Magelang yaitu Taman Kyai Langgeng. Sebenarnya ada angkutan kesana, tapi karena saya melihat rute dari peta yang tinggal mengikuti jalan arah melawan arus dari museum, saya lebih memilih berjalan kaki. Tidak sampai 15 menit saya sudah sampai di tempat itu

  • Taman Kyai Langgeng

Saya dan Komedi Putar
Dengan tiket masuk yang sangat terjangkau yaitu Rp. 15.000 (weekdays), Rp. 20.000 (weekend dan hari libur nasional), Rp. 25.000 (hari raya lebaran, natal, dsb) kalian bisa menikmati piknik dengan suasana taman yang rindang dan termasuk dengan bisa menaiki 9 wahana secara gratis diantaranya kincir, komedi putar, kereta air, kereta mini, perahu angsa, dan lain-lain. Berhubung beberapa permainan dikhususkan untuk anak-anak, saya hanya menaiki beberapa wahana hehehe. Suasana pada hari itu sangat ramai. Banyak anak sekolah serta rombongan yang sedang melakukan gathering. Ketika saya menaiki kincir saja, saya naik bersama rombongan anak SD. Belum lagi ketika saya naik komedi putar, beberapa pasang mata melihat saya sedikit agak aneh. Maklum saya pergi sendirian dan naik wahana yang pada umumnya untuk anak-anak hahaha. 

Naik Kincir
Tidak hanya sampai disitu, disini untuk pertama kalinya saya naik perahu angsa. Ya, disaat seluruh perahu angsa diisi dengan pasangan muda-mudi atau keluarga, saya asik menggoes perahu angsa sendiri. Rasanya mau saya tabrak pasangan di depan sampai tenggelam hahaha.
Permainan yang saya naiki tidak hanya itu saja. Saya sempat menjajal naik kereta air, kereta mini yang berkeliling Taman Kyai Langgeng, dan sisanya saya berkeliling melihat pemandangan. Sempat berhenti sejenak untuk membeli minum dan rujak, ditanya oleh ibu penjualnya sama siapa kesini. Pasti sudah tau dong jawabannya, sendiri saja. 

Kereta Air
Maklum yang biasanya kesini adalah rombongan, jarang yang terlihat sendiri perginya seperti saya. Namanya juga turis lokal (yang kurang piknik). Tempat ini enak loh untuk dikunjungi, yang paling penting adem banget dan ga panas. Banyak patung-patung berbentuk hewan serta fasilitas lain seperti ayunan dan permainan lainnya, serta beberepa koleksi satwa membuat tempat ini sangat layak dikunjungi. Jangan kaget ketika weekend atau hari libur akan ada musik dangdut menggema di pondokan-pondokan tempat gathering. Jadi tambah rame kan? Dengan lokasi yang sangat mudah diakses baik dengan kendaraan pribadi dan angkutan, tempat ini sangat wajib dikunjungi ketika di Magelang. Kalo misalkan tidak tau atau tersasar, tanya saja warga sekitar. Seantero warga Magelang tau kok tempat ini. Catat ya alamatnya, Taman Kyai Langgeng terletak di Jl. Cempaka No. 6 Magelang.


  • Sekitar Alun-Alun

Masih berjalan kaki, saya memutuskan untuk mengarahkan langkah kaki saya ke arah alun-alun. Destinasi selanjutnya, isi perut di Kupat Tahu Pojok. Rasanya authentic banget, mau makan apalagi ketika jam-jam makan siang bisa antri lama karena tempatnya yang tidak terlalu besar. Harganya? Ga usah ditanya, murah banget. Pernah makan berdua sama mama disini itu ga sampai Rp. 25.000 sudah termasuk minum nambah gorengan dan kerupuk pula. Jadi kalo ke Magelang, mesti mampir ke Kupat Tahu Pojok karena belum ke Magelang kalo belum makan kupat tahu. Hari makin siang tapi belum sholat dzuhur jadi sekalian ke Masjid Agung sebagai tempat sholat dan beristirahat. Masjid ini umurnya sudah ratusan tahun tetapi masih kokoh berdiri. Persis disamping masjid, ada semacam food court kalo masih laper, bisa juga beli makanan disini. Lokasi yang persis di depan alun-alun, aktifitas di sekitar tempat ini sangatlah ramai. Apalagi ketika malam hari, banyak tukang makanan menjajakan jualannya, kelap-kelip penjual mainan, dan banyak orang berkumpul. Dan kalo sudah sampai disini jangan lupa untuk foto dengan latar Menara Air, landmark kota Magelang.

Segitu dulu kisah saya, sebenarnya masih banyak tempat-tempat menarik yang bisa dikunjungi. Karena keterbatasan kaki alias udah capek, saya memutuskan untuk pulang dengan hati senang. Misi selanjutnya adalah bisa lari sambil mengunjungi objek lain di Magelang.



Komentar

  1. Terima kasih telah memberikan ulasan tentang Taman Wisata Kyai Langgeng di Kota Magelang. Mulai 1 Januari 2016 pihak pengelola Obyek Wisata Taman Kyai Langgeng menerapkan harga tiket terbaru.

    Taman Rekreasi dan Edukasi Kyai Langgeng Kota Magelang buka setiap hari 07.00 -17.00 WIB. Harga tiket masuk terusan di bawah ini sudah termasuk 10 wahana permainan yang terdiri dari Teater 6 Dimensi, Bianglala, Komidi Putar, Komidi Layang, Kereta Mini, Kereta Air, Sepur Mini, Becak Mini, Becak Air, dan Mobil Keliling.

    SENIN – JUMAT : Rp. 20.000
    SABTU – MINGGU dan Hari Libur Nasional : Rp. 25.000
    Paket Lebaran, Natal, dan Tahun Baru : Rp. 30.000
    Khusus untuk rombongan pengunjung minimal 50 orang mendapatkan diskon hingga 15%

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pontianak : Terpampang Nyata di Kota Khatulistiwa

Memperpanjang Paspor Di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, Unit Layanan Paspor Wilayah I - Pondok Pinang

Danau Biru Cigaru, Cisoka : Belitung Ala-Ala di Kabupaten Tangerang