Memperpanjang Paspor Di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, Unit Layanan Paspor Wilayah I - Pondok Pinang

Sehubungan dengan habisnya paspor saya pada Desember 2014, maka niat perpanjang paspor pun sebenarnya sudah ada sejak 6 bulan sebelum masa berlaku habis. Namanya juga niat, sampai sudah lewat desember keinginan memperpanjang paspor pun tidak terwujud karena satu dan lain hal. Pada Juni 2015, akhirnya langkah kaki ini membawa saya sampai ke Kantor Imigrasi Jakarta Barat. Kenapa saya pilih kesana? Karena cari-cari info di web, kanim ini menyediakan lebih banyak nomor antrian walk in alias datang langsung dibandingkan kanim lain. Pertimbangan lainnya, saya mau mengganti paspor saya menjadi e-paspor. Loh, kok ga lewat online saja? Lebih mudah, lebih ini, lebih itu, apalah-apalah. Pasti ada yang nanya begitu deh. Jadi begini,  Pendaftaran online untuk e-paspor waktu itu tidak bisa (mungkin sekarang sudah bisa?), ada keterangan ketika saya isi form online tersebut untuk datang langsung ke kanim yang menyediakan pembuatan e-paspor. Belum lagi web yang “sedikit” sulit diakses pada office hours, jadilah saya memberanikan diri berangkat pagi hari menuju Kanim Jakbar.

Menggunakan moda transportasi commuter line, akhirnya sampai disana sekitar pukul 06.20. Lokasinya sendiri berada di kawasan Kota Tua, kalau kalian berdiri di depan Museum Fatahillah (dengan posisi membelakangi bangunan), Kanim berada di posisi timur laut atau di sudut pojok kanan *halah*. Masih ga tau juga? Langsung aja tanya sama orang disekitar situ hahahaha.

Walaupun sudah datang pagi ternyata saya ga dapat nomor antrian gaes, kata pak srikiti nomor antriannya sudah habis. What? Jam segini? Iya, seperti itu keadaannya. Kalau mau dapat nomor antrian disuruh datang lebih pagi kata si Bapak. Kecewa sudah berangkat dari abis subuh tapi ga dapet nomor antrian? Sebenarnya sih kecewa, tapi karena Andre anaknya itu udah terlalu sering dikecewain akhirnya yaudahlah ya. Hikmahnya adalah bisa pulang cepat, sampai rumah bisa tidur lagi dari jam 8 pagi.

Hari-hari terus berlalu, tanpa pernah berhenti. Seribu bintang jalan berliku, bukan suatu penghalang huwwwooo *yang baca part ini sambil nyanyi siapa hayo?*

Oke, tau-tau udah di bulan Juli. Uang yang sudah disiapkan untuk e-paspor ternyata tersisa tinggal untuk pembuatan paspor biasa. Berlatar permasalahan tersebut, saya memutuskan untuk memperpanjang jadi paspor biasa saja dan memilih Kanim Jaksel Unit Layanan Paspor Wilayah I yang terletak di Pondok Pinang. Akses kesini mudah kok, bisa naik

•           Angkot D 01 Ciputat – Kebayoran Lama
•           Metromini 611 Blok M – Lebak Bulus
•           Pilihan terakhir Ojek Online/Ojek Pangkalan/Taksi

Kantor Imgirasi Jaksel ULP Wilayah I - Pondok Pinang

Posisinya yang dekat lampu merah Pondok Pinang (kalau dari arah Kebayoran Lama, posisinya ada di sebelah kiri, sebelum lampu merah/kalau dari arah Lebak Bulus, posisinya ada di sebelah kanan, setelah lampu merah.

Persyaratan yang harus dibawa untuk membuat atau memperpanjang paspor yaitu :

1. KTP, asli dan fotokopi (menggunakan kertas A4, ukurannya sesuai KTP saja tapi tidak boleh dipotong ya)
2. Kartu Keluarga, asli dan fotokopi
3. Akte Kelahiran/Surat Nikah/Ijazah (pilih salah satu), asli dan fotokopi
4. Paspor lama (ini untuk yang memperpanjang ya)

Selain untuk pencocokan nama, KTP dan KK digunakan untuk mencocokan NIK (Nomor Induk Kependudukan) sedangkan Akte Kelahiran/Surah Nikah/Ijazah sebagai pencocok data tanggal lahir.

Nah ada beberapa persyaratan tambahan (yang akan dan/atau diperlukan, dibawa dengan syarat dan ketentuan berlaku) sebagai data pendukung, antara lain :

• Surat keterangan dari kelurahan, surat ini dibutuhkan ketika terjadi perbedaan data antara KTP dan KK. Hal ini saya alami, ketika e-ktp saya sudah terdaftar sebagai warga Tangerang Selatan sedangkan KK saya masih menjadi warga Kabupaten Tangerang. Alhasil, NIK nya berbeda di kedua nomor tersebut. Ingat, NIK di KTP dan KK harus sama ya. Jika berbeda, segera persiapkan surat ini daripada ketika sampai disana harus pulang lagi seperti yg saya alami.
• Surat Keterangan Domisili dari Kelurahan, surat ini dibutuhkan ketika KTP/KK terdaftar berada di luar wilayah Jabodetabek tetapi ingin membuat paspor di Kanim ini.
• Surat rekomendasi perusahaan/atasan/kampus (jika ada).

Kanim Jaksel Unit Layanan Paspor Wilayah I – Pondok Pinang akan membuka gerbang pada pukul 06.00 dan proses pengambilan nomor antrian baru akan dibuka pukul 07.30. Maksudnya? Jadi semacam konser gitu, kalian bisa memasuki area Kanim tersebut pada pukul 06.00 sedangkan proses untuk pemerikasaan dokumen, pengambilan nomor antrian dan seterusnya.

Suasana Menunggu Pintu Dibuka

Masih bingung? Kira-kira foto ini akan menjelaskan semuanya. Sudah ada jalur antrian sebelum pintu dibuka, jadi setelah gerbang dibuka kalian bisa meletakan dokumen/barang apapun milik kalian sebagai penanda saja. Seru kan, kalian tinggal duduk manis cari tempat yang adem tanpa perlu capek berdiri. Ketika mendekati pukul 07.30 baru deh orang-orang berbondong-bondong menepati tempat mereka sesuai dengan antrian barang tadi.

Nomor Antrian dan Formulir yang Harus Diisi

Proses pertama yang dilakukan setelah antri adalah akan ada pengecekan dokumen oleh petugas di pintu masuk. Jika persyaratan utama sudah lengkap dan sudah sesuai maka kalian akan mendapatkan map berwarna kuning yang berisi formulir dan nomor antrian. Sebelumnya kalian akan ditanyakan terlebih dahulu, apakah kalian mendaftar online atau walk in (datang langsung). Lain halnya jika ada perbedaan data-data yang dibawa, petugas akan menanyakan data tambahan yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Jika sudah ada, kalian bisa melenggang masuk dan mendapatkan nomor antrian. Jika tidak, mohon maaf, kalian harus tersingkir eh maksudnya dilengkapi dulu ya persyaratan tambahannya dan bisa datang kembali di lain waktu.

Nunggu Giliran Dipanggil

Kegiatan yang selanjutnya dilakukan adalah isi formulir. Persiapkan alat tulis, kalau bisa bawa papan jalan sekalian biar bisa isi form sambil duduk jadi tidak perlu capek berdiri ketika isi formulir di meja yang telah disediakan (seperti meja isi form di bank gitu). Setelah seluruh form terisi, tinggal tunggu nomor antrian dipanggil deh. Kalau sudah tinggal melakukan proses wawancara da pengecekan dokumen kembali. Nah disini, kita sambil ditanya-tanya mengenai data diri memastikan apa sudah benar lalu tujuannya apa untuk membuat atau memperpanjang paspor. Bagi yang membawa surat rekomendasi kantor/atasan/sekolah/kampus bisa dijelasin deh, misalnya saya mau ke negara X karena mau ikutan summer course. Atau bisa juga ketika ditanya apa tujuannya membuat paspor, kalian bisa menjawab “Saya ingin go international pak”. *kemudian ditendyang*

Tanda Terima Pendaftaran

Lalu, ngapain lagi setelah itu? Foto dan proses sidik jari. Masih di ruangan yang sama. Setelah selesai, kalian bisa langsung membayar melalui edc yang sudah ada di tempat. Bisa Debit BNI atau kartu kredit yang berlogo Mastercard/Visa. Kalian tidak memiliki itu semua? Tenang saja, bilang kepada petugas kalau kalian akan membayar di Bank BNI. Kalian akan mendapatkan slip pembayaran yang yang harus dibawa ke Bank BNI. Biaya pembuatan paspor 24 hal Rp. 155.000, sedangkan untuk yang 48 hal Rp. 355.000 dan akan ditambah biaya bank sebesar Rp. 5.000 pada saat pembayaran.

Slip Pembayaran

Setelah pembayaran, tunggu 3 hari kerja untuk bersiap pengambilan paspor. Jangan lupa dibawa bukti slip pembayarannya ya. Untuk proses pengambilan paspor, Kanim Jaksel ULP I – Pondok Pinang melayani pada pukul 13.00 – 15.30. Tinggal datang membawa tanda terima dan slip pembayaran ke petugas, dapat nomor antrian dan langsung menuju lantai 2 untuk proses pengambilan. Tinggal tunggu nomor dipanggil, serahkan bukti pengambilan dan slip pembayaran, daaaaannnnn voila paspor kalian sudah jadi. Bagi yang harus diwakili dalam pengambilan paspor nya, jangan lupa membawa surat kuasa untuk pengambilan ya.

Nomor Antrian Pengambilan

Untuk proses pendaftaran online sebenarnya tidak berbeda jauh, yaitu masuk ke situs pendaftaran paspor, isi data diri dan pilih kanim beserta tujuan (buat baru, perpanjang, dsb), upload dokumen persyaratan, tinggal memilih waktu yang tersedia di Kanim tujuan, bayar ke bank, dan cetak bukti pendaftaran yang sudah dikirimkan ke email. Selain dokumen asli & fotokopi, bukti pendaftaran online ini jangan lupa dibawa ya gaes. #TipsAndre untuk yang mau daftar via online sih lebih baik disarankan untuk tidak dilakukan pada Office Hours karena kalian hanya akan mengurut dada. Dada siapa? entahlah

FYI, tiap kantor imigrasi memiliki kuota nomor antrian setiap harinya dan jumlahnya berbeda-beda antara satu kanim dengan kanim lainnya. Untuk yang di Pondok Pinang, terdapat kuota :

• 70 orang untuk walk in
• 30 orang untuk online
• 20 orang untuk priority (balita dan lansia)

Hijau : Paspor Lama Saya, Biru : Paspor Baru Saya

Selamat mencoba dan semoga membantu J